Data Link Layer

Nama : Gede Widya Dharma
Nim : 1404505093
Dosen : I Putu Eka Pratama ST., MT
Matakuliah : Manajemen Jaringan dan Server
Kampus : Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Udayana



Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.

Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).

Berhubungan dengan algoritma bagi komunikasi yang reliabel dan efisien antara dua mesin yang berdekatan, yaitu dua mesin yang secara fisik terhubung oleh sebuah saluran komunikasi yang secara konseptual bekerja seperti halnya kabel. Sifat penting sebuah saluran yang membuatnya menyerupai kabel adalah bit-bit diteruskan dalam urutan yang sama dengan sewaktu bit-bit itu dikirimkan.

Rangkaian komunikasi sering membuat kesalahan, memiliki laju data yang terbatas dan terdapat delay propagasi yang tidak nol antara saat bit dikirimkan dengan saat bit diterima. Keterbatasn ini mempunyai implikasi penting bagi efisiensi pemindahan data.
Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, lapisan data link melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian lapisan data link mentransmisikan frame tersebut secara berurutan dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame.

PENGERTIAN DATA LINK
Data link adalah medium transmisi antara stasiun-stasiun ketika suatu prosedur data link control dipakai.

MASALAH RANCANGAN DATA LINK LAYER
Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi ini meliputi penyediaan interface layanan-layanan baik bagi network layer, penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame, hal-hal yang berkaitan dengan error transmisi dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri oleh pengirim yang cepat.
Layanan yang disediakan bagi network layer Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.

LAYANAN YANG DISEDIAKAN BAGI NETWORK LAYER
Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer, yaitu pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.

TIGA LAYANAN DARI DATA LINK LAYER

1.      Layanan Unacknowledged Connectionless
Yaitu dimana mesin sumber mengirimkan sejumlah frame ke mesin yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha untuk memperbaiki masalah tersebu di data link layer. Jenis layanan ini cocok bila laju error sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh layer yang lebih tinggi. Layanan ini sesuai untuk lalu lintas real time, seperti percakapan, dimana data yang terlambat dianggap lebih buruk dibanding data yang buruk. Sebagian besar LAN menggunakan layanan unacknowledgment connectionless pada data link layer.

2.      Layanan Acknowledged Connectionless
Layanan inipun tidak menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independent dan secara acknowledgment. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke mesin tujuan telah diterima dengan baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan, maka frame akan dikirimkan kembali, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan menyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dan akan diterima beberapa kali juga. Layanan ini akan bermanfaat untuk saluran unreliablem, seperti sistem tanpa kabel.

3.      Layanan Acknowledged Connection Oriented
Dengan layanan ini, mesin sumber dan tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam urutan yang benar. Layanan ini juga menyediakan proses-proses network layer dengan ekivalen aliran bit reliabel. Pada layanan connection-oriented dipakai, pemindahan data mengalami tiga fase (tahap) :

  • Fase I koneksi ditentukan dengan membuat kedua mesin menginisialisasi variabel-variabel dan counter yang diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang telah diterima dan mana yang belum.
  • Fase II, satu frame atau lebih mulai ditransmisikan.
  • Fase III koneksi dilepaskna, pembebasan variabel, buffer, dan resource lainnya yang dipakai untuk menjaga berlangsungnya koneksi.

Karena jarak dan peralatan, pengiriman informasi, dapat mengalami perubahan atau melemah. Umumnya interferensi listrik. Kesalahan timbul dalam bentuk burst yaitu lebih dari satu bit terganggu dalam satu satuan waktu.

FUNGSI DATA LAYER
  1. Penyediaan interface layanan yang baik bagi network layer
  2. Penentuan pengelompokkan bit dari phisichal layer ke dalam frame
  3. Mengurusi masalah error transmisi
  4. Pengaturan aliran frame pada penerima yang lambat dan pengirim yang cepat

FUNGSI SPESIFIK LAYER
Secara umum layer ini mengonversikan data dalam bentuk data frame dan bit. Secara spesifik layer ini memiliki beberapa fungsi, yakni:
  1. Mengubah paket ke dalam bit 1 atau 0 (biner) pada mesin pengirim dan mengembalikan bit-bit ke dalam paket pada mesin penerima.
  2. Menangani frame data di antara Network layer dan Physical layer.
  3. Menerima paket data dari Physical Layer (ke dalam frame data) kemudian dihantarkan ke Network layer.
  4. Bertanggung jawab atas keutuhan frame yang ditransfer ke komputer lain dengan melintasi Physical layer.
  5. Menetapkan metode yang diperlukan untuk mentransmisikan dan menerima data dalam jaringan; bisa terdiri atas kabel, device yang digunakan untuk menghubungkan NIC ke kabel, signaling yang menghantarkan dan menerima data, serta kemampuan mendeteksi sinyal eror dalam media jaringan.

BEBERAPA PROTOKOL YANG MENGGUNAKAN LAYER
  1. Logical Link Control: koreksi eror dan flow control, mengelola link control dan menetapkan SAP-SAP
  2. 802.1 OSI Model
  3. 802.2 Logical Link Control
  4. Media Access Control: berkomunikasi dengna card adapter, mengontrol tipe media yang digunakan
  5. 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
  6. 802.4 Token Bus (ARCnet)
  7. 802.5 Token Ring
  8. 802.12 Deman Priority
  9. IEEE 802
  10. IEEE 802.2
  11. ISO 2110
  12. ISDN

PAKET DATA
Paket dari lapisan jaringan akan ditransportasikan dari host sumber ke host tujuanà melewati jaringan fisik yang berbeda.
Bentuk media dari jaringan fisik tersebut adalah :
  • copper wires
  • Microwaves
  • optical fibers
  • satellite links.
1.   Sebelum ditransmisikan data dibagi menjadi paket yang kecil-kecil, karena
  • Jaringan tertentu hanya dapat menerima paket dengan panjang tertentu
  • Jenis flow control tertentu akan efisien jika berita di bagi dalam paket-paket kecil
  • Agar pengiriman jaringan tidak didominasi oleh user tertentu. Dengan paket data user di berikan batas jumlah paket yang dikirimkan
  • Paket data yang kecil hanya perlu buffer kecil pada bagian penerima
2.   Data juga tidak boleh di potong terlalu kecil, karena :
  • Setiap data memerlukan bit overhead (address, control field, flag, dll)
  • Waktu pengiriman > pemrosesan sebuah paket yang besar
Lapisan Data link melaksanakan 2 layanan dasar :
  1. Membiarkan lapisan diatasnya untuk mengakses media dengan menggunakan teknik seperti framing.
  2. Mengendalikan bagaimana data tersebut diletakkan pada media dan dapat menerima dari media menggunakan teknik seperti pengendali akses media dan deteksi kesalahan. 


Sumber : Handbook Jaringan Komputer by I Putu Agus Eka Pratama

Network Layer

Nama : Gede Widya Dharma
Nim : 1404505093
Dosen : I Putu Eka Pratama ST., MT
Matakuliah : Manajemen Jaringan dan Server
Kampus : Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Udayana


Definisi

Network layer atau IP (Internet Protokol) merupakan layer pada lapisan ketiga versi Forozuan. Network layer mempresentasikan bagaimana unit pecahan paket data (datagram) dipecah dan disatukan kembali setelah sebelumnya dibungkus dan dibuka kembali bungkusan paket data tersebut. Selain itu network layer mempresentasikan alamat komputer pengirim dan penerima serta semua perangkat router yang merutekan paket-paket data tersebut dari komputer pengirim ke komputer penerima.

Fungsi

Adapun tiga fungsi utama pada network layer adalah sebagai berikut:

• Koneksi berbasiskan connectionless oriented

Koneksi dan komunikasi yang terjadi pada network layer bersifat connectionless oriented yang berarti tidak perlu adanya pesriapan koneksi dan penerimaan ACK (acknowlegement) disaat pengiriman unit paket data maupun paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima yang memberikan keuntungan berupa proses koneksi dan transmisi paket data menjadi lebih cepat.

• Message forwarding

Merupkan proses untuk mengantarkan paket data dari komputer pengirim ke penerima dengan melewati sejumlah router ataupun komputer lainnya sesuai dengan rute yang diberikan oleh router di dalam tabel routing.

• Pengalamatan komputer berbasiskan IP adress

IP address merupakan alamat yang secara jaringan berbasiskan Internet Protocol (IP) untuk membantu memberikan alamat pada setiap host pada jaringan komputer. Pengalamatan menggunakan IP address terdiri atas pengalamatan IPV 4 dan IPV6.

Protokol

Adapun tiga buah protokol utama pada network layer adalah sebagai berikut:

• Internet Control Message Protocol (ICMP)

ICMP merupakan salah satu protokol yang digunakan untuk mengecek dan menampilkan adanya pesan kesalahan pada jaringan komputer terkait dengan koneksi antar komputer di dalamnya. ICMP berkaitan dengan IP jadi pada saat IP Datagram membungkus sebuah ICMP message, maka nilai Protocol Field pada IP Datagram akan diset ke 1.

• Internet Protocol (IP)

IP merupakan salah satu protokol terpenting dalam network layer yang berfungsi di dalam proses pengalamatan pada jaringan komputer (berupa IP Address) dan pada proses routing. IP selalu bekerjasama dengan TCP (Transmission Control Protocol) yang menjadi dasar pemodelan layer TCP/IP (dengan empat buah layer) dan TCP/IP versi Forouzan.

• Address resolution Protocol (ARP)

ARP merupakan prortokol yang bertugas untuk menghubungkan dan memetakan alamat fisik suatu perangkat keras jaringan komputer ke dalam alamat jaringan komputer berbasis IP Address.

Pengalamatan berbasiskan Internet Protocol (IP Address)
Ip Address adalah alamat identifikasi unik yang dimiliki oleh setiap komputer dan perangkat terhubung lainnya di dalam jaringan komputer sebagai penanda dan alamat dari komputer atau perangkat terhubung bersangkutan. 

IP Address dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan pemanfaatan jaringan komputer sehari-hari yaitu:

• IP Address Public

IP Address Public merupakan IP Adress yang bersifat unik untuk setiap komputer dan digunakan pada jaringan internet. Hanya dimiliki oleh masing-masing komputer di seluruh dunia termasuk juga perangkat yang terhubung untuk memudahkan saling mengenali satu sama lain.

• IP Address Private

IP Address Private merupakan IP Address yang bersifat umum sehingga dua buah jaringan berbeda yang tidak saling terhubung dapat menggunakan alamat yang sama. IP Address Private digunakan untuk jaringan lokal misalnya LAN (Local Area Network).

IP Address dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan jumlah daya tampung pengguna jaringan komputer yang dapat ditangani yaitu:

• IPV4 (IP Adress versi 4)

IPV4 yang umum digunakan saat ini, terdiri atas 4 oktet yang masing-masing oktet dapat menampung 255 buah komputer di dalamnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk seluruh komputer dan perangkat terhubung di jaringan komputer.

• IPV6 (IP Adress versi 6)

IPV6 merupakan versi terbaru di dalam pengalamatan jaringan yang terdapat 16 oktet dengn satu oktet dapat menampung 255 komputer dan perangkat terhubung lainnya.

NETWORK LAYER PADA CLOUD DAN IOT


Terdapat tiga model layanan dalam Cloud Computing, yaitu :

1. Infrastructure AS A Service (IAAS)

IAAS atau Cloud IAAS merupakan jenis layanan pada Clud Computing yang menekankan kepada layanan penyediaan sarana jaringan computer (computer network), perangkat keras jaringan, computer server, media penyimpanan (storage), prosesor, beserta dengan proses virtualisasi, yang menunjang proses komputasi. Pada IAAS, disediakan fitur yang sangat bermanfaat bagi para pengguna. Fitur-fitur tersebut antara lain :

  • Pilihan Virtual Machine (VM) yang sangat beragam. Virtualisasi merupakan salah satu kunci kekuatan dari Cloud Computing.
  • Penyediaan pre OS installed (system operasi yang telah terisntal secara langsung), sehingga sangat membantu pengguna yang tidak terlalu mengetahui tentang teknis secara lebih praktis.
  • Penyediaan storage (media penyimpanan data) pada beberapa buah server mirror (cermin), sehingga lebih aman bagi pengguna dan kelangsungan data di dalamnya.
  • Tersedia fitur untuk melakukan proses optimisasi (optimization)
  • Menyediakan beragam aplikasi (perangkat lunak/tool) untuk sejumlah tujuan. Antara lain untuk melakukan pemrosesan multi data, manajemen aplikasi, penyediaan sumber daya untuk aplikasi, serta perhitungan-perhitungan rumit.


2. Platform AS A Service (PAAS)

PAAS atau cloud PAAS merupakan jenis layana pada Cloud Computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan platform yang disediakan oleh cloud PAAS umumnya juga berbasis web., dimana di dalamnya telah tersedia banyak fitur yang memudahkan programmer dan pengguna awam di dalam mengembangkan aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan sumber kode (coding).
Di dalam cloud PAAS juga terdapat skalabilitas, control akses, serta sisi keamanan. Hal lainnya yang disajikan oleh cloud PAAS melalui layanan platformnya adalah kemudahakan integrasi yang baik dengan perangkat lunak lainnya yang berada di dalam satu platform serta menyediakan konektor untuk system di luar jaringan Cloud Computing.

Cloud PAAS dikategorikan menjadi empat bagian, yaitu :

• Social Application Platform
Merupakan platform yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi jejaring sosial (social network). Contoh : Facebook.

• Raw Compute Platform
Merupakan platform yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis komputasi raw. Contoh : Amazon.

• Web Application Platform
Merupakan platform yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis web. Contoh : Google.

• Business Application Platform
Merupakan platform yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi bisnis.

3. Software AS A Service (SAAS)

Merupakan jenis layanan yang diberikan oleh teknologi Cloud Computing kepada para penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi). Umumnya layanan SAAS disediakan dalam bentuk tatap muka berbasis web. SAAS merupakan layanan yang paling banyak digunakan, khususnya pengguna akhir yang tidak terlalu membutuhkan pengetahuan teknis di dalam instalasi dan konfigurasi. 

IOT-CONNECTABLE 

Definisi

Secara umum, IOT (Internet of Things) didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang memungkinkan adanya pengendalian, komunikasi, dan kerjasama dengan berbagai perangkat keras melalui jaringan internet.

Sistem Kerja Internet of Things
Internet of Things menggunakan bahasa pemrograman tingkat rendah (bahasa mesin), sehingga memudahkan komunikasi antara perangkat lunak komputer (aplikasi) dengan perangkat keras (hardware).
Dalam Internet of Things terdapat empat buah intergrasi. Keempat intergrasi tersebut beserta dengan elemennya masing – masing akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Integrasi benda fisik (things integration)
Integrasi benda fisik terjadi antara dunia digital dan dunia nyata.

2. Integrasi data (data integration)
Integrasi data terjadi diantara dunia digital dengan dunia jaringan komputer. Jaringan komputer mencankup semua komputer dan perangkat lain yang saling terhubung. Keterhubungan tersebut membentuk kompuer terbesar didunia yaitu internet.

3. Integrasi semantic (semantic integration)
Inetgrasi semantik terjadi diantara dunia jaringan komputer/internet dan dunia nyata.

4. Integasi pengetahuan (knowledge integration)
Inetgrasi pengetahuan terjadi antara pengguna, masyarakat, dan komunitas yang mengembangkan dan memanfaatkan Internet of Things.

 IOT/M2M keduanya memiliki kesamaan yaitu sama – sama memerlukan koneksi internet. Hal ini menunjukan sifat IOT/M2M yaitu connectable.

Dengan berkembangnya teknologi jaringan komputer menjadikan implementasi M2M turut berkembang pesat. Kecanggihan implementasi didukung dengan pengembangan jaringan wireless, cloud computing, teknologi 4G (dan juga 5G) yang menjamin koneksi internet semakin tinggi. Salah satu contoh penerapan M2M/IOT adalah pengendaian kunci rumah dan keamanan rumah jarak jauh melali teknologi M2M/IOT berbasis internet dan mobile computing. Pada teknologi ini menggunakan sensor dari WSN dan juga menggunakan teknologi IP Address sebagai salah satu cara pengalamatan dari network layer untuk menghubungkan data dari pengirim dan penerima.

NETWORK LAYER PADA WSN


Definisi

Secara umum Wireless Sensor Network (WSN) didefinisikan sebagai salah satu jenis dari jaringan wireless (nirkabel) terdistribusi, yang memanfaatkan teknologi Embedded System (system benam) dan seperangkat node sensor, untuk melakukan proses sensor, monitoring, pengiriman data, dan penyajian informasi ke pengguna, melalui komunikasi di internet.

Tiga node utama pada WSN

Secara umum sebuah sistem Wireless Sensor Network terdiri dari tiga node utama, yaitu:

• Node Sensor
Node sensor berfungsi sebagai node yang melakukan proses sensor terhadap lingkungan dimana WSN diimplementasikan untuk memperoleh sejumlah data yang kemudian akan dikirimkan ke server secara online melalui internet. Setiap node memiliki perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung proses sensor.

• Node Router
Node router bekerja sebgai router yang berfungsi untuk menentukan rute untuk pengiriman alamt dari alamat pengirim ke alamat tujuan. Ada 3 fungsi node router yaitu membuat rute pengiriman dan penerimaan data dari node sensor ke node sensor lainnya, membuat rute pengiriman dan penerimaan data dari node sensor ke database server WSN, membuat rute pengiriman dan penerimaan data dari database WSN ke node sensor.

• Node Gateway (Sink Node)
Node gateway merupakan node yang bertindak sebagai pintu gerbang keluar masuk pekt data yang dikirimkan oleh node sensor dan diterima oleh komputer pusat data (server). Tugas utama dari node gateway dalah meneruskan paket data lapangan ke database milik sistem WSN dan meneruskan paket data dari lapangan dari satu node sensor ke node sensor lainnya.

INTEGRASI WSN KE INTERNET 

Tujuan dari integrasi WSN ke jaringan publik (internet) yaitu:

• Kemudahan di dalam kendali jarak jauh 
Seperti yang kita ketahui bahwa internet merupakan jaringan komputer terbesar di dunia yang menghubungkan semua komputer dan perangkat, maka diharapkan dalam aplikasinya WSN tidak selalu menjadi jaringan privat yang tertutup dan bersikap lokal saja.

• Dapat dikolaborasikan pada jaringan privat (intranet)
Saat ini banyak jaringan yang berbasis hybrid yaitu penggabungan antara jaringan publik dan jaringan privat, maka diharapkan bahwa dalam konfigurasinya WSN dapat dikonfigurasikan menggunakan model hybrid yang berrati WSN dapat diakses pada jaringan internet maupun intranet.
Alasan Pemilihan Network Layer untuk Integrasi WSN ke Internet, yaitu:

• Memiliki cakupan luas di dalam jaringan komputer
Luasnya cakupan koneksi yang diberikan oleh network layer kepada WSN di dalam jaringan komputer untuk proses integrasi ke jaringan publik, sangat bermanfaat untuk membantu node sensor mendapatkan fungsionalitas lebih baik di dalam melakukan pemindaian.

• Standar internasional untuk pengalamatan pada jaringan komputer
Kerena network layer sudah menjadi standar internasional di dalam proses pengalamatan pada jaringan komputer baik skala lokal maupun skala publik. Standar internasional terutama unutk pengalamatan berbasis Internet Protocol (IP Address).

• Dukungan routing yang disediakan oleh network layer
Dukungan routing yang disediakan oleh network layer akan memudahkan di dalam proses komunikasi serta penerimaan dan pengiriman data dari node sensor yang bertindak sebagai pengirim ke node sensor yang bertindak sebagai penerima atau dari node sensor ke server.

• Dukungan pengalamatan berbasiskan internet protocol (IP Address)
Adanya dukungan pengalamatan jaringan melalui IP Address akan memudahkan di dalam proses pengendalian jarak jauh oleh pengguna terhadap node-node sensor dan sistem pada WSN secara keseluruhan.




Sumber : Handbook Jaringan Komputer by I Putu Agus Eka Pratama

Tutorial Instalasi Wireshark

Nama : Gede Widya Dharma
Nim : 1404505093
Dosen : I Putu Eka Pratama ST., MT
Matakuliah : Manajemen Jaringan dan Server
Kampus : Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Udayana

images
Wireshark merupakan salah satu tools atau aplikasi “Network Analyzer” atau Penganalisa Jaringan. Penganalisaan Kinerja Jaringan itu dapat melingkupi berbagai hal, mulai dari proses menangkap paket-paket data atau informasi yang berlalu-lalang dalam jaringan, sampai pada digunakan pula untuk sniffing (memperoleh informasi penting seperti password email, dll). Wireshark sendiri merupakan free tools untuk Network Analyzer yang ada saat ini. Dan tampilan dari wireshark ini sendiri terbilang sangat bersahabat dengan user karena menggunakan tampilan grafis atau GUI (Graphical User Interface). Sebelum melakukan instalasi, sebaiknya Anda telah menggunakan sistem operasi Linux distro bebas (Ubuntu, Mint, dll.).
Pada tutorial kali ini, Admin menggunakan sistem operasi ElementaryOS (Ubuntu 14.04 based) dan Wireshark versi 1.99.9 yang dapat Anda unduh secara bebas di web. Berikut tahapan instalasi wireshark:
Bukalah terminal, kemudian login sebagai root untuk mendapatkan hak akses super user dengan command berikut.

Pastikan file installer telah berada pada direktori yang telah Anda pilih. Kali ini Admin memilih direktori home/user sebagai direktori penyimpanan aplikasi. Kemudian lakukan proses ekstrak file tersebut. Jika file memiliki ekstensi .tar.bz2 maka ekstraksi dapat dilakukan dengan command berikut.
root@widya:/home/widya# tar –xjv wireshark-1.99.9.tar.bz2
Setelah proses ekstrak selesai, pindahkan posisi direktori ke direktori wireshark.
root@widya::/home/bayu# cd wireshark-1.99.9
Kemudian lakukan jalankan file configure pada folder wireshark untuk melakukan konfigurasi dengan command berikut.
root@widya:/home/bayu/ wireshark-1.99.9# ./configure
root@widya::/home/bayu/ wireshark-1.99.9# make
Jalankan file install, dan tunggu proses instalasi selesai.
root@widya::/home/bayu/ wireshark-1.99.9# sudo make install
Lakukan konfigurasi sistem.
root@bay-K46CM:/home/bayu/wireshark-1.99.9# sudo ldconfig
Kemudian jalankan aplikasi dengan command.
root@bay-K46CM:/home/bayu/ wireshark-1.99.9# wireshark
Maka sebuah window aplikasi wireshark akan muncul seperti di bawah ini.
9
Sumber:

HANBOOK JARINGAN KOMPUTER. I Putu Agus Eka Paratama S.T., M.T.

Tutorial Menginstall XAMPP pada Linux

Nama : Gede Widya Dharma
Nim : 1404505093
Dosen : I Putu Eka Pratama ST., MT
Matakuliah : Manajemen Jaringan dan Server
Kampus : Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Udayana

XAMPP Linux merupakan salah satu aplikasi open source berupa aplikasi web server yang bersifat instan. Sesuai namanya, aplikasi ini dikhususkan untuk para pengguna sistem operasi baik Windows maupun Linux distribusi (distro) apa pun. XAMPP Linux menyediakan beberapa kemudahan kepada pengguna untuk menginstalnya secara secara mudah dan offline, tanpa perlu koneksi internet ataupun koneksi server repository. Berikut adalah tutorial instalasi XAMPP berikut:

  1. Tahap Persiapan
Sebelum memulai tahap instalasi dan konfigurasi XAMPP Linux, terlebih dahulu anda wajib mengunduh filenya. Pada contoh yang akan saya berikan sesuai dengan arsitektur komputer dan sistem operasi Linuk saya. berikut ditunjukan proses instalasi untuk xampp-linux-1.8.3-4-installer.run untuk 64 bit. Buka terminal (konsole) melalui menu aplikasi Ã  perangkat Sistem Ã  Konsole. Kemudian ketik su dan tekan Enter. Lanjutkan dengan mengetikan password root. Jika sudah maka akan terjadi perubahan dari $ menjadi #.
Tanda # menyatakan sudah menjadi root. Sampai disini kita dapat untuk menginstalasi XAMPP linux.
  1. Instalasi XAMPP Linux
Asumsi masih dengan kondisi terminal sebagai root, selajutnya memmberikan hak akses eksekusi kepada file XAMPP linuk menggunakan perintah berikut (lokasi masih di /home/user-anda).
widya@widya: home/widya# chmod+x xampp-linux-x64-1.8.3-4-installer.run
Kemudian melanjutkan dengan proses instalasi memberikan perintah berikut:
widya@widya: home/widya# ./xampp-linux-x64-1.8.3-4-installer.run
Setelah perintah diatas dijalankan, timbulah menu GUI untuk proses instalasi XAMPP linux di layar. Diawali dengan tulisan logo Bitnami.Kemudian melanjutkan dengan proses instalasi memberikan perintah berikut:
xampplinux2
     Prose instalasi sangat mudah untuk XAMPP linuk memanfaatkan GUI yang disajikan didalamnya. Seperti menginstal software pada umumnya yang hanya perlu mengklik tombol Next, mencentang  dan menyetujui komponen yang akan diinstal, kemudian mengklik tombol Next, dan biarkan proses instalasi berjalan hingga selesai.
Kini proses instalasi dimulai oleh sistem. Proses instalasi XAMPP Linux akan megambil di /opt/lampp pada direktori sistem operasi Linuk. Biarkan proses ini berjalan dengan baik. Setelalh proses ekstraksi untuk instalasi XAMPP Linux telah selesai dilakukan, kemudian tekan tombol finish pada GUI yang disajikan. Kemudian XAMPP Linux akan menampilkan GUI untuk mengaktifkan ketiga layanan yang diberikan oleh XAMPP Linux. Secara default layanan web server sudah langsung diaktifkan oleh XAMPP Linux.
XAMPP Linux juga menyajikan aplikasi web browser dengan halaman depan XAMPP Linux yang sudah memuat alamat lokal komputer anda dalam bentuk domain beserta dengan pilihan  bahasa untuk tatap mukan.
xampplinux3
Demikianlah proses instalasi XAMPP Linux yang sangat mudah semoga bermanfaat dan membatu penulis dalam mendapatkan nilai yang maksimal dari bapak dosen yang budiman dan sangat bersahabat dengan mahasiswa Universitas Udayana
Sumber :
SMART CITY BESERTA CLOUD COMPUTING DAN TEKNOLOGI-TEKNOLOGI PENDUKUNG LAINNYA. I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T

Tutorial Instalasi Eye OS di Linux

Nama : Gede Widya Dharma
Nim : 1404505093
Dosen : I Putu Eka Pratama ST., MT
Matakuliah : Manajemen Jaringan dan Server
Kampus : Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Udayana



Eye OS merupakan sistem operasi berbasis web yang mendukung Cloud Computing, tepatnya dalam jenis layanan SAAS (Software As A Service) dan IAAS (Infrastructure As A Service). Eye OS dapat diunduh secara bebas di internet. Sebelum menginstal Eye OS, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, yaitu :

  1. Terinstal sistem operasi Linux ditro bebas (Linux, Mint, Debian, dll.)
  2. Terinstal PHP, MySQL, Javascript. Direkomendasikan menginstall XAMPP Linux untuk mendapatkan fitur yang lebih lengkap.
  3. Memiliki web browser (Firefox, Chrome, dll.)

Tutorial Instalasi Eye OS di Linux

1. Buka aplikasi terminal pada linux. Kemudian login sebagai root untuk mendapatkan akses superuser dengan command berikut:
2. Pastikan file installer telah berada pada direktori home (home/user). Kemudian salin file installer ke direktori root web (umumnya /opt/lampp/htdocs/) dengan command berikut.
3. Pindahkan posisi direktori ke direktori root web.
4. Lakukan proses ekstraksi file installer.
5. Berikan hak akses tertinggi pada folder eyeOS.

Selanjutnya aktifkan layanan web server pada XAMPP.
9
Selanjutnya buka web browser dan ketikkan pada alamat browser localhost/eyeOS atau 127.0.0.1/eyeOS.
10
Anda akan langsung menuju halaman instalasi eyeOS. Masukkan password root Anda kemudian pilih bahasa dan install eyeOS.
11
Mulailah dengan membuat user baru dengan menekan tombol New User. Kemudian input data yang diperlukan. Kemudian Create account sehingga muncul tampilan utama dari sistem operasi eyeOS berbasis web.
16
Penggunaan eyeOS ini hampir sama dengan sistem operasi pada umumnya dimana terdapat aplikasi pendukung kegiatan kantor maupun pemutar media. Ada beberapa fitur tambahan dari eyeOS ini, salah satunya adalah fitur Sharing. Bukalah file manager, kemudian pilih salah satu file dan klik kanan pada file tersebut. Klik sharing dan centang publik. File akan disharing secara publik.
14
14
15


Sumber :

SMART CITY BESERTA CLOUD COMPUTING DAN TEKNOLOGI-TEKNOLOGI PENDUKUNG LAINNYA. I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T

Wireless Sensor Network (SIMULATOR)



Nama : Gede Widya Dharma
Nim : 1404505093
Dosen : I Putu Eka Pratama ST., MT
Matakuliah : Manajemen Jaringan dan Server
Kampus : Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Udayana










Aplikasi open source pertama yang akan kita ujikan untuk praktek simulasi sederhana mengenai Wireless Sensor Network (WSN) adalah Wireless Sensor Network Simulator atau disebut juga dengan WiSeNetSim. Aplikasi ini didesain dan dikembangkan berbasis bahasa pemrograman Java, yang dapat dijalankan lintas platform dan beragam sistem operasi. Tujuan pembuatan WiSeNetSim adalah untuk memudahkan di dalam mendesain dan mengembangkan sebuah simulasi protokol, proses routing, dan keamanan pada WSN. 


Kelebihan yang dimiliki WiSeNetSim :
  1. WiSeNetSim merupakan aplikasi Open Source, sehingga sumber kodenya terbuka dan dapat dipelajari, dimodifikasi, dan disesuaikan dengan kebutuhan, sesuai dengan lisensi Open Source yang dianut.
  2. WiSeNetSim dibuat dengan bahasa pemrograman java sehingga bisa lintas platform.
  3. Versi yang disertakan pada DVD sudah dalam bentuk sumber kode dan shell script yang dapat langsung dijalankan melalui perintah di terminal Linux.
  4. Tersedia tampilan GUI (Graphic User Interface) yang lengkap untuk penggunaan, menu, simulasi, pengujian, hingga informasi dan pengukuran didalamnya.

Fitur yang ditawarkan WiSeNetSim :
  1. GUI untuk topologi jarinngan komputer, simulasi yang dijalankan, dan informasi yang berhubungan dengan hal tersebut.
  2. GUI untuk informasi setiap node sensor di dalam Wireless Sensor Network (WSN) yang disimulasikan, dengan akurat.
  3. Application Programing Interface (API) untuk pemodelan algoritma keamanan di dalam jaringan komputer yang disimulasikan.
  4. Menyajikan pemodelan untuk jenis serangan dari dalam jaringan komputer termasuk WSN, untuk sisi keamanan sistem.
  5. GUI untuk informasi mengenai konsumsi daya yang dihabiskan, jangkauan jaringan, kehandalan di dalam jaringan komputer, dan juga Behaviour di dalamnya.
  6. WiSeNetSim menyajikan nilai pengukuran untuk semua paramater dan pengaturan yang digunakan di dalam simulasi.

Cara Memperoleh WiSeNetSim
Aplikasi open source WiSeNetSim tersedia secara cuma-cuma memalui halaman berikut :
Project WiSeNetSim pada Sourceforge
http://sourceforge.net/project/wisenetsim/
Head Tree pada Sourceforge
http://sourceforge.net/project/p/wisenetsim/code/HEAD/tree/
Homepage WiSeNetSim
http://wisenetsim.sourceforge.net/

Menjalankan WiSeNetSim :
Buka aplikasi simulator tersebut dan klik tab menu Simulation - New. Kemudian akan muncul sebuah kotak dialog di layar anda. Fungsinya adalah untuk membantu anda pada pengaturan parameter di dalam simulasi. Isikan nama simulasi pada kolom Description. Untuk Simulation Class pilih Default Simulator. Untuk Radio Mode Class pilih Gaussian Radio Model. Untuk Node Mode Factory Class, pilih Flooding Node Factory. Namun anda juga nanti bisa mencoba sendiri untuk opsi lainnya. Setelah semua kolom ditentukan, kemdian pilih tombol OK.

Gambar 1. Tampilan Membuat Simulasi baru dengan WiSeNetSim

Tampilan kanvas terdiri dari menu atau opsi yang diletakan di bagian atas, kiri dan kanan. Untuk melihat dan melakukan debug terhadap kesalahan (error) yang terjadi, bukalah terminal (Console) yang disediakan oleh WiSeNetSim di pojok kiri bawah, tampilan kanvas akan nampak seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2. Tampilan Kerja (Canvas) WiSeNetSim

WiSeNetSim menyediakan setidaknya menyediakan tiga buah topologi jaringan untuk simulasi WSN ini, dimana dapat anda temui pada direktori 1TOPOLOGIAS. Untuk itu, dalam kondisi kanvas simulasi masih terbuka, klik tombol menu Load Network Topologi From File. Kemudian akan muncul kotak dialog untuk memilih lokasi di mana anda bisa menginput file konfigurasi topologi yang telah disediakan.

Gambar 3. Membuat Topologi bawaan WiSeNetSim

Klik sub direktori 1TOPOLOGIAS yang ada. Pada contoh ini pilih salah satu file konfigurasi, misalnya T800_600R_27.xml. Lalu klik tombol menu Open.

Gambar 4. Membuat Topologi bawaan WiSeNetSim

Tunggu sejenak sampai WiSeNetSim selesai mensimulasikan fil XML konfigurasi tersebut. Maka akan ditampilkan sejumlah node sensor (ditujukan dengan bulatan-bulatan kecil).

Gambar 5. Simulasi Node pada WiSeNetSim

Kemudian cobalah untuk mulai memilih node-node sensor yang akan dihubungkan dengan mimilih menu Select Node (Logo anak panah bagian kiri), kemudian klik slah satu node sensor secara sembarangan, lalu klik kanan dan pilih opsi Show Node ID. Maka pada node sensor yang anda klik tersebut akan ditampilkan Node ID nya. Lakukan hal yang sama pada beberapa node sensor lainnya.

Gambar 6. Memilih Node yang akan dihubungkan

Lalu mulailah menjalankan simulasi. Pilih salah satu node sensor yang telah anda tandai beserta dengan Node IDnya, lalu klik kanan dan pilih opsi Run Application.
Gambar 7. Menjalankan Simulasi


Kemudian akan muncul Kotak dialog untuk meminta input Destination Node ID yang ingin anda tuju. Misalkan pada contoh ini Node ID awal adalah 654 dan memilih tujuan Node ID 325. Maka isikan kolom dengan 325 kemudian pilih tombol OK.


Gambar 8. Input Destination ID

Maka simulasi akan menampilkan hasil seperti di bawah ini, yang menunjukan bagaimana hubungan antar node sensor di dalam Wireless Sensor Network (WSN) pada simulasi, untuk node asal (Source) dan node sensor tujuan (Destination).
Gambar 9. Hasil Simulasi

Energy Heat Map (Peta untuk panas energi) yang dihasilkan oleh node-node sensor pada simulasi WSN dapat dilihat, terkait dengan efisien konsumsi energi di dalamnya dan Green Computing. Untuk dapat melihat informasi tersebut, klik menu Show Energy Heat Map di bagian kiri atas.

Gambar 10. Menu Show Enegry Heat

Simulasi akan menampilkan peta energi panas yang dihasilkan node-node sensor pada simulasi tersebut.

Gambar 11. Tampilan Peta Energi Panas

Kemudian masih pada opsi-opsi menu di bagian atas, dapat memilih (Select) node-node sensor yang stabil pada simulasi, dengan cara mengklik tombol menu S (Select Stable Nodes). 

Gambar 12. Menu Select Stable Nodes
Hasilnya :

Gambar 13. Hasil Select Stable Nodes

Di kiri sebelah menu S terdapat menu M (Mark Stable Nodes) yang berfungsi untuk menandai (Marking) node-node sensor mana saja yang dalam keadaan stabil. 

Gambar 14. Menu Mark Stable Nodes

Hasilnya :


Anda bahkan bisa melihat ketetanggaan (Neighborhood) antar node sensor pada topologi yang anda pilih untuk disimulasikan tersebut. Cukup klik tombol menu Show Neigborhood yang ada pada bagian kiri atas.


Anda juga bisa menampilkan koneksi dua arah (Two Way Connection) antar node sensor, melalui tombol menu Show Two Way Connection.

Untuk menyelesaikan simulasi, Klik menu Simulation >> Exit. Kemudian klik tombol OK pada kotak dialog yang ditampilkan, untuk keluar dari layar simulator WiSeNetSim.


Sumber : WIRELESS SENSOR NETWORK– I Putu Agus Eka Pratama & Sinung Suakanto, penerbit Informatika.

Cloud Computing

Nama          :   Gede Widya Dharma
Nim            :   1404505093
Dosen         :   I Putu Eka Pratama ST., MT
Matakuliah  :   Manajemen Jaringan dan Server
Kampus      :   Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Udayana


Cloud Computing



Saat ini istilah Cloud Computing seringkali kita dengar dan baca di internet maupun dikehidupan nyata. Bahkan mungkin tanpa kita sadari kita pernah atau seringkali menggunakan layanan berbasis Cloud Computing, misalkan saat menggunakan layanan-layanan di internet. Kemunculan cloud computing dilatarbelakangi oleh kebutuhan dunia industri dan komputerisasi akan pemanfaaan bersama sumber daya komputasi yang tersebar namun dapat digunakan sesuai keperluan (on demand). Teknologi sebelumnya seperti Grid Computing belum dapat melakukan hal ini dengan baik. Hal lainnya yang mendukung munculnya teknologi Cloud Computing adalah web 2.0, teknologi Web Service, serta kemampuan komputasi otomatis yang dilakukan oleh komputer terkait dengan manajemen sumber yang dimilikinya.


1.      Pengertian Cloud Computing
        Menurut NIST ( National Institut of Standard and Technology) di dalam draftnya yang berjudul The Nist Definition of Cloud Computing, Peter Meel dan Timothy Grace mendefiniskan cloud computing sebagai sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan muda, menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on Demand). Hal ini berarti layanan pada cloud Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (vendor/provider) Cloud Computing.

2.      Tiga Model Layanan pada Cloud Computing
         Pada teknologi Cloud Computing, terdapat tiga model layanan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Pembagian jenis layanan ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu menyesuaikan keperluan dari pengguna, sehingga pengguna dapat terbantu dengan adanya layanan tersebut. Ketiga model layanan yang disajikan oleh Cloud Computing meliputi IAAS, PAAS, dan ASS.

2.1    IAAS
     IAAS (Infrastricture AS A Service) atau Cloud IAAS merupakan jenis layanan pada cloud computing yang menekankan kepada layanan penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi. Hal-hal seperti membuat aplikasi dan konfigurasinya diserahkan kepada user. Cloud provider hanya menyediakan infrastruktur berdasarkan request dari user. Ciri layanan ini adalah jika user ingin mengupgrade memory atau menambah server, user tinggal menghubungi provider kemudian provider akan menyediakan sesuai dengan permintaan. Contoh IaaS adalah Amazon EC2, Rackspace cloud.

2.2     PAAS
     PAAS (Platform AS A Service) atau Cloud PAAS merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan platform yang disediakan oleh cloud PAAS umumnya juga berbasis web, dimana di dalamnya telah tersedia banyak fitur yang memudahkan programmer dan pengguna awam di dalam mengembangkan aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan sumber kode (coding). Ciri dari layanan ini adalah user tidak perlu melakukan maintenance dan tidak perlu menyiapkan infrastruktur. Sehingga user dapat tetap fokus membangun aplikasinya. Contoh Pass adalah Windows Azure, Amazon Web Service, GoogleApp Engine.

2.3     SAAS 
     SAAS (Software AS A Service) atau Cloud PAAS merupakan jenis layanan pada Cloud Computing yang menekankan kepada para penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi). Umumnya layanan SAAS disediakan dalam bentuk tatap muka berbasis web. Bisa dikatakan SAAS merupakan jenis layanan Cloud Computing yang paling banyak dan paling mudah digunakan oleh para pengguna komputer, khususnya pengguna akhir yang tidak terlalu membutuhkan pengetahuan teknisn di dalam instalasi dan konfigurasi. Cukup dengan sebuah komputer/perangkat mobile, sistem operasi, aplikasi web browser, dan koneksi internet atau intranet saja, seorang pengguna komputer dapat dengan mudah menggunakan layanan Cloud Computing tipe SAAS ini. Ciri dari layanan ini adalah user tidak perlu membuat aplikasi, tidak perlu menyiapkan tempat dan juga infrastruktur. Contoh dari layanan SAAS ini antara lain adalah:
  • Layanan produktivitas: Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dsb. 
  • Layanan email: Gmail, YahooMail, LiveMail, dsb. 
  • Layanan social network: Facebook, Twitter, Tagged, dsb. 
  • Layanan instant messaging: YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb.

3.      Empat Model Deployment Cloud Computing

         NIST National Institut of Standard and Technology) tidak hanya menjelaskan mengenai definisi dari Cloud Computing, tetapi juga membagi model deployment dari Cloud Computing ke dalam empat model. Keempat model tersebut yaitu Public Cloud, Private Cloud, Hybrid Cloud, dan Community Cloud.


3.1      Public Cloud
          Public cloud adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk masyarakat umum yang disediakan oleh sebuah organisasi yang menyediakan cloud servis. Sebagai user kita hanya perlu mendaftar dan membayar pay per use (ada yang gratis juga) untuk menikmati layanannya.
  • Contoh Public cloud gratis : Facebook, twitter, Windows Live Mail, Gmail, dan beberapa free cloud storage lainnya. 
  • Contoh Public Cloud berbayar : Office 365, Windows Azure, Amazon EC2, dll.
3.2     Private Cloud
      Private cloud adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari sebuah organisasi/perusahaan. Misalnya dalam sebuah perusahaan bagian ITnya sebagai Service Provider dan komputer-komputer lainnya di satu perusahaan tersebut sebagai clientnya, tipe cloud ini biasanya memakai jaringan internet lokal (intranet).
  • Contoh dalam PaaS : sistem OS dan database internal 
  • Contoh dalam SaaS : Sharepoint, Exchanger, dan SQL server untuk keperluan internal. 
  • Contoh dalam IaaS : virtual machine yang bisa diminta sesuai dengan kebutuhan internal.
3.3     Hybrid Cloud
          Hybrid cloud adalah gabungan dari layanan public cloud dan private cloud yang tiap cloudnya tetap mempertahankan identitas unik mereka, tetapi berkombinasi menjadi satu unit.

Contoh:

Perusahaan A menyewa layanan Windows Azure (Public cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat, tapi aturan tidak memperbolehkan data nasabah ditempatkan di pihak ketiga jadi perusahaan A menyimpan data nasabah tersebut di database internal mereka sendiri (private cloud).

3.4      Community cloud
           Community cloud adalah gabungan organisasi yang membangun cloud yang mempunyai concern yang sama. Model ini sangat cocok untuk sebuah institusi yang terdiri dari banyak departemen seperti pemerintahan dsb.


4.      Hubungan Cloud Computing dan Internet of Thinks (IOT)
      Pemanfaatan teknologi komputer(‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing “Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. Dapat disimpulkan tanpa akses internet Cloud computing tidak bisa digunakan sehingga bisa dikatakan Cloud computing berhubungan erat dengan Internet.



Sumber : Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya by I Putu Agus Eka Pratama

Over The Top (OTT)

Nama          :   Gede Widya Dharma
Nim            :   1404505093
Dosen         :   I Putu Eka Pratama ST., MT
Matakuliah  :   Manajemen Jaringan dan Server
Kampus      :   Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Udayana


Over The Top 

      Istilah OTT (Over The Top) mulai popular saat ini dikalangan akademisi, pemerintahan, maupun pihak telekomunikasi. Salah satunya adalah masalah regulasi operator oleh pemerintah dan pembagian keuntungan (bisnis) antara penyedia layanan dan aplikasi berbasis Over The Top (OTT). Mungkin masyarakat secara umum belum terlalu familiar dengan istilah Over The Top (OTT). Namun, apabila diberikan beberapa buah contoh seperti aplikasi Line, Kakao Talk, WhatsApp,dan  Facebook mobile, masyarakat akan lebih familiar dengan aplikasi dan layanan ini, yang meruapakan contoh dari Over The Top (OTT). 

1.      Pengertian Over The Top
     Over The Top (OTT) adalah teknologi informasi dibidang pendekatan dan pemodelan yang mengimplementasikan dalam bentuk aplikasi dan layanan aplikasi berbasis mobile untuk video dan audio streaming, massaging, dan jejaring sosial yang memanfaatkan koneksi internet dalam penggunaannya.  OTT (over-the-top) juga merupakan layanan konten yang menggunakan jaringan internet yang dapat diakses oleh publik untuk menyampaikan konten yang diinginkan. Konten tersebut tidak hanya tersedia melalui set-top-box, tetapi juga melalui perangkat yang dapat mengakses internet – seperti smartphone (seperti Blackberry Passport), tablet (seperti IPAD 3) dan smart TV (seperti Samsung SMART TV) dengan koneksi broadband. Layanan populer OTT di luar negeri yaitu termasuk Netflix dan Hulu. Contoh layanan OTT diluncurkan oleh penyedia layanan First Media GO TV Anywhere oleh First Media. 

2.      Kategori Aplikasi dan Layanan Berbasis OTT
         Kategori aplikasi dan layanan berbasis OTT yang umum kita pakai di dalam berinternet sehari-hari, terdapat tiga buah kategori utama, yaitu Social Network dan Sosial Media, massaging, dan Streaming Audio Video.

2.1     Social Network dan Social Media
          Aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) dengan kategori Social Network dan Social Media ini menekankan pada layanan jejaring sosial dan media sosial. Dengan menggunakan aplikasi dan layanan ini, para pengguna dapat saling berinteraksi, berdiskusi, berbagi data, informasi, dan file di dalamnya. Berdasarkan referensi pada Social Networking Love to Know (http://socialnetworking.lovetoknow.com/What_Types_of_Social_Networks_Exist), terdapat tujuh buah subkategori untuk Social Network  dan Social Media. Ketujuh subkategori tersebut meliputi Social Connection, Multimedia Sharing, Profesional, Informational, Hobbies, dan Academic.

a.       Social Conection 
       Aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) kategori Social Media dan Social Media dengan subkategori Social Connection mengkhususkan pada koneksi dengan teman, keluarga, maupun berkenalan dengan siapapun di internet. Fitur-fitur secara umum meliputi tambah pertemanan (add friend), kirim dan terima pesan, membuat dan gabung ke dalam grup diskusi, membuat status, serta Micro Blogging untuk berabagi artikel, catatan, atau dokumen digital. Beberapa contoh dari kategori Social Connection  antara lain facebook, twitter, Google Plus, MySpace, Mindtalk, dan lain-lain.

b.       Multimedia Sharing
        Aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) dengan kategori Social Media dan Social Media dengan subkategori Multimedia Sharing ini, dikhususkan untuk berbagi file-file multimedia. Secara umum fitur-fitur yang disediakan pada kategori multimedia sharing antara lain berupa penyediaan fasilitas untuk mengirim dan menanggapi komentar, pemberian rate (peringkat), berbagi (share) dalam bentuk alamat URL. Beberapa contoh dari kategori Multimedia Sharing yaitu Youtube, Flickr, Picasa, dan lain-lain.

c.       Profesional
       Aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) dengan kategori Social Media dan Social Media dengan subkategori Profesional ini, dikhususkan untuk para pekerja yang memiliki keahlian, minat, dan bidang kerja yang sama maupun berbeda. Fitur utama yang diberikan kepada pengguna antara lain berupa penyediaan fitur untuk menambah relasi berdasarkan kesamaan (misalnya : minat, pekerjaan, keahlian), komunikasi melalui pesan teks, berbagi (share) melalui URL internet, dan lain-lain.  Beberapa contoh dari kategori Profesional yaitu Linkedln, Classroom, Nurse Connect.

d.      Informational
       Aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) dengan kategori Social Media dan Social Media dengan subkategori Informational  ini dikhususkan untuk saling berbagi informasi kepada khalayak maupun sesama member (anggota) pada komunitas didalam jejaring sosial dan media sosial. Secara umum fitur dan layanan yang disediakan berupa fasilita untuk pencarian (search enggine), penyediaan menu posting informasi atau berita, dan lainnya. Contoh jejaring sosial dan media sosial kategori Informational yaitu Super Green me (http://www.supergreenme.com/), HGTV discussion forum (http://www.boards.hgtv.com/eve), dan Do It Yourself Community (http://www.diychatroom.com/).

e.      Educational
      Aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) dengan kategori Social Media dan Social Media dengan subkategori Educational ini dikhususkan untuk membantu proses edukasi, khususnya pembelajaran jarak jauh (e-learning). Fitur-fitur menarik yang disajikan secara umum antara lain berupa : penyediaan materi, ruang/kelas online, jadwal, video conference, dan lain-lain. Contoh jejaring sosial dan media sosial kategori Educational yaitu The Student Room (http://www.thestudentroom.co.uk), The Math Forum (http://mathforum.org/students/), dan EPAL School Blog (http://www.epals.com/), dan lain-lain.

f.      Hobbies
      Aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) dengan kategori Social Media dan Social Media dengan subkategori Hobbies ini dikhususkan untuk para pengguna dengan hobi yang sama, untuk dapat berdiskusi dan berbagi hobinya kepada pengguna lainnya. Fitur utama yang disajikan pada kategori ini secara umum meliputi forum, blog, sharing, update informasi dan berita. Beberapa contoh dari kategori ini antara lain Oh My Bloom (http://www.ohmybloom.com/), My Place at Scrapbook (http://www.scrapbook.com/myplace/), Sport Shouting (http://www.sportshouting.com/), dan lain-lain.

g.      Academic
      Aplikasi dan layanan berbasis OTT (Over The Top) dengan kategori Social Media dan Social Media dengan subkategori Academic ini dikhususkan untuk para akademisi (dosen, guru, peneliti), sehingga memudahkan mereka di dalam berbagi materi pendidikanke dalam bentuk paper atau jurnal. Fitur utama yang disajikan pada kategori ini secara umum meliputi searching, unduh paper, baca online paper. Beberapa contoh dari kategori ini antara lain Academia (http://academia.edu), Connotea (http;//www.connote.org/), dan lain-lain.

2.2    Messaging (Pesan Instant)
         Kategori aplikasi berbasis OTT ini menekankan pada layanan kirim dan terima pesan secara cepat. Adanya aplikasi-aplikasi pesan singkat secara online ini, menjadikan kemudahan di dalam berkomunikasi baik dua arah maupun secara massal. Bukan hanya komunikasi dalam bentuk teks, tapi juga komunikasi melalui video telah didukung seiring dengan makin majunya teknologi dan dukungan internet yang memadai. Hal lainnya adalah kemudahan didalam pertukaran data, informasi, gambar, dan video melalui layanan messaging ini. 
            Beberapa contoh dari layanan dan aplikasi berbasis OTT dengan kategori messaging antara lain yaitu WhatsApp, Line, KakaoTalk, WeChat, dan lain-lain. 

2.3    Streaming Audio Video
    Kategori aplikasi dan layanan berbasis OTT untuk kategori streaming audio dan video, menekankan kepada jenis layanan streaming file multimedia audio dan video secara online kepada pengguna. Pengguna dapat menggunakan aplikasi mobile maupun desktop. Pada Aplikasi dan layanan berbasis OTT untuk kategori streaming audio dan video, beberapa hal di dalam pengembangannya yang perlu diperhatikan yaitu :

  1. Kualitas layanan dari sudut pandang penyedia layanan melalui QoS (Quality of Service).
  2. Kualitas layanan dari sudut pandang pengguna layanan melalui QoE (Quality of Experience)
  3. Socket programming, port, ID Address, yang menjadi syarat di dalam koneksi jaringan komputer.
  4. Pemahaman mengenai protokol-protokol yang digunakan di dalamnya, misalkan saja UDP (User Datagram Protocol) dan RTP (Real Time Protocol)


 Sumber : Handbook Jaringan Komputer by I Putu Agus Eka Pratama
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com